Sabtu, 05 April 2014

Melepaskanmu

"kenapa kamu masih disini?"
"menunggumu"
aku memandangi laki-laki dihadapanku sekarang. memperhatikan setiap lekukan di wajahnya. memotret setiap inci demi inci wajahnya. aku hanya ingin merekamnya dalam memoriku. jadi jika suatu hari nanti ia tak kembali, aku akan selalu ingat wajahnya.

"kamu kan tak tahu aku akan datang atau tidak.. harusnya kamu pergi saja"
"tapi akhirnya kamu datang kan?"

aku menemukan sedikit kekhawatiran di suaranya tadi. bisakah aku berharap?

"aku lelah kalau harus terus menemuimu disini"
"yasudah jangan kemari"

lelaki itu menatapku angkuh. ah, tatapan matanya selalu mampu membuatku terpaku, membeku bagai terkena badai salju.

"sampai kapan kamu akan menungguku?"
"sampai kamu lelah dan tinggal disini"

lelaki itu mendengus. lalu mengeluarkan seringainya. ya, seringai itu.. yang selalu muncul ketika ia meremehkan sesuatu.

"kamu lupa?  aku tak akan pernah bisa tinggal denganmu"
"tidak mungkin aku lupa, kamu selalu mengingatkanku kan?"

lelaki itu menghela nafasnya berat. ah aku sebenarnya tak tega melihatnya begini. membiarkan dia kelelahan seperti ini. apa aku kelewatan? ataukah aku terlalu egois?

"sudahlah.. aku sudah menemukan tempat yang akan aku tinggali"
"benar? baiklah. pergilah.."

laki-laki itu lagi-lagi menatapku dengan penuh frustasi. kami memang selalu seperti ini, aku yang menyediakan rumah terhangat untuknya pulang, dan dia yang mencari rumah impiannya diluar sana. kami bertolak belakang. dia selalu tahu bahawa aku selalu membuka pintu rumahku dengan lebar untuknya. dia selalu tahu. dan aku.. aku selalu tahu bahwa ia bahkan tak pernah mau mencoba masuk.

"aku akan pergi. tolong, kamu jangan menungguku. aku benar-benar tak akan datang besok, lusa, atau kapanpun"
"ya, pergilah. aku disini"

laki-laki itu menyerah. lalu ia berdiri meninggalkan kursi tempatnya duduk. menyisakan kekosongan yang sempat terisi beberapa menit. mataku mulai memanas. hatiku mulai merasa perih. inikah akhir dari penantianku? 

"aku mohon berhentilah menyakiti dirimu sendiri"
"berhentilah mengkhawatirkanku, kamu hanya menambahkan kesulitanku.. apa susahnya untuk mengucapkan selamat tinggal dan pergi"

laki-laki itu terpaku mendengar suaraku yang telah bergetar. aku mendengar langkah kakinya yang perlahan menjauh. aku menelungkupkan kedua tanganku. mataku yang memanas telah membasah. perlahan-lahan aku menangis dalam diam. lalu menangis pelan-pelan sampai akhirnya aku menangis meraung-raung. penantianku berakhir. beginikah akhirnya?

"bagaimana aku bisa pergi begitu saja saat aku tahu kamu tak baik-baik saja. jangan menangis. berhentilah. berhentilah menangisiku. tolong.."

laki-laki itu kembali. ia meletakkan kepalaku di dadanya. mengelus rambutku pelan. berusaha menenangkanku yang menangis seperti anak kecil kehilangan permennya. aku menangis dalam dadanya. aku menangis dengan dikelilingi aroma tubuhnya yang memabukkan. aku menangis dengan semua memori yang pernah ada.

"kamu terlalu berharga untuk aku tinggalkan. kamu tahu itu. kamu tahu aku takkan pernah bisa hidup tenang karna merasa bersalah menyakitimu. tapi kamu juga tahu kalau aku tak bisa. kamu tahu kan?"

aku mengangguk pelan, membalas pertanyaannya. aku terbangun dari posisi memabukkan itu. aku terduduk kembali di tempatku semula. aku memandanginya lagi. lelaki yang tadi beranjak pergi kini kembali dan menampakkan matanya yang penuh luka. ah mata itu, aku melukainya. aku benar-benar terlalu jahat kepadanya. membiarkan ia merasa bersalah untuk hal-hal yang bukan salahnya.aku menitikkan air mata lagi. ia menghapus air mataku perlahan. lalu aku menangkap tangannya. kubiarkan tangannya berada diatas pipiku. aku memejamkan mata. meresapi kehangatan dari tangannya di malam yang dingin ini. lalu aku melepaskan tangannya. aku melihat matanya lagi. kosong. ragu. luka. khawatir. sedih. mata itu menceritakan semuanya. lalu aku menghambur ke dalam peluknya. memeluknya erat, seakan menandakan bahwa aku takkan melepasnya.

"pergilah. aku tak apa. jangan merasa bersalah untuk perbuatan yang tidak pernah kamu lakukan. aku menangis itu pasti. aku akan kehilangan orang yang sangat aku impikan. orang yang selalu ada di setiap mimpi-mimpiku. orang yang selalu ada disetiap masa depan yang aku rancang dengan sempurna. tidak apa. aku hanya butuh waktu. temuilah rumahmu yang membuat kamu nyaman dan betah. jangan pernah berbalik. karna mungkin aku takkan melepaskanmu lagi."

aku selesai mengucapkan kata-kata terakhirku untuknya. aku melepas pelukanku. lalu aku memandanginya lagi, benar-benar merekam seluruh memori tentang dirinya. aku tersenyum pelan. laki-laki itu sempat terpaku. mengerjap penuh tanya akan semua kata-kataku. lalu beberapa saat kemudian ia tersenyum mengerti. dia menarikku kedalam pelukannya.

"terimakasih. karna telah memberikan aku tempat terhangat. telah memberikan semua waktumu hanya untuk bersamaku. telah membiarkan telingamu bosan mendengarkan semua keluh kesahku. telah memberikan semua energi untuk menyemangatiku. terimakasih karna telah mencintaiku. terimakasih."

lelaki itu berkata pelan. aku mendengarnya lalu aku melepaskan pelukannya. dia tersenyum. aku memperhatikan matanya. ah mata yang menyiratkan kelegaan, kebahagiaan, ketenangan. aku sempat melihat matanya berkaca-kaca.

"aku tidak akan menunggumu. tapi tolong jangan datang menemuiku. aku butuh waktu. berbahagialah.. jika sudah waktunya, aku akan menemuimu dengan bahagia"

aku tersenyum sekali lagi. menatap laki-laki yang telah mengisi hatiku selama bertahun-tahun ini. aku berbalik pergi. melangkahkan kakiku yang terasa berat ke arah berlawanan. aku benar-benar pergi. aku benar-benar melepaskannya. melepaskan lelaki yang menetap di hatiku belakangan ini. melepaskan semua mimpiku tentang lelaki itu. kakiku masih melangkah menjauhi lelaki tercintaku. mataku terasa panas dan telah membasah. dadaku terasa seperti diiris-iris. tapi aku merasa ringan. aku tak membawa beban. mungkin melepaskan memang menjadi hal terbaik untuk aku dan dia. untuk semua penantian panjangku. untuk semua rasa yang telah aku simpan baik-baik di hati ini. melepaskan mungkin adalah jawaban....dari semua pertanyaanku saat menantinya. mungkin saat ini memang terasa sakit. mungkin akan sangat sulit. tapi mungkin suatu saat nanti aku akan tersenyum karna melepaskanmu.

Selasa, 11 Februari 2014

Wahana dufan dan hal-hal terselubungnya

Hai, guys! beberapa hari yang lalu, gue sama temen-temen gue yang kebelet gaul main ke dufan. ceritanya kita mau Do Fun, ceritanya... karna ternyata Allah berkehendak lain. ternyata gue disana menemukan makna terselubung dibalik wahana-wahana di dufan yang digandrungi orang-orang ini. kayaknya sih ada udang di dalam bakwan.. karna dufan lagi promo annual passnya yg cuma 250rb (bisa main sepuasnya di dufan tiap hari Bok!) gue sm 2 temen gue yang lain bikin annual pass. dan temen2 kebelet gaul gue yang lainnya tadi langsung masuk ke dufan dan naik salah satu wahana. dan disinilah gue mulai menemukan bermacam-macam makna dalam setiap wahana..

1. Turangga-rangga



Wahana ini disebut juga komidi putar, itu loh yang duduk di kuda yang bisa naik turun.. ketika temen gue nanya "kok nggak naik?" "nggak mau ah bosen, capek ngayal terus.. mau yang nyata-nyata aja" that's! wahana ini tuh gabener, ngajarin kita buat muter-muter di khayalan kita. ngebayangin kita lagi naik kuda penuh warna dengan lampu warna-warni dan muter-muter aja disitu. abis itu? udahan. cuma kesenangan dalam khayal aja....

2. Istana Boneka

Wahana ini tuh kita naik perahu terus masuk ke terowongan yang isinya boneka-boneka yang didandanin berdasarkan beberapa kebudayaan di Indonesia bahkan dunia. intinya, di Istana boneka tuh kita cuma bisa ngeliatin doang.. tanpa boleh megang apalagi dimilikin. nyesek ya.. iya.. kalo kata orang-orang, wahana Istana Boneka tuh wahana paling nyantai, bagi gue itu bohong banget. Istana boneka tuh wahana penghabisan mental... bayangin di depan lo ada cowok lucu banget yg pengen lo pegang terus lo milikin tp lo gaboleh. lo terhalang perahu, air, dan peraturan. sedih.

3. Tornado

Disaat temen-temen gue dengan semangat naik Tornado. gue dengan semangat juga menolak. coy, Apa enaknya digantung dan diputer-puter di udara coy!!!! saat mereka udah pada naik, gue dengan khidmatnya menyaksikan mereka dari bawah. betapa tingginya mereka diangkat, lalu diputar-putar dan akhirnya digantung. gue sedih, iya gue sedih ngeliat mereka digituin. gue tau digantungin itu nggak enak, apalagi digantunginnya di tempat yang udah tinggi, tambah di puter-puter pula...sakit cuy.

4. Hysteria

Ini wahana yang hits banget. sesuai sama namanya pas gue nyampe di lokasi wahana ini selalu ada teriakan "AAAAAAA" super histeris. temen gue ngomong lagi "naik ayo, yan.. cemen banget" gue dengan coolnya jawab "kalo cuma diangkat tinggi terus dijatuhin sih gue sering.. udah biasa". yap coy, ini tuh wahana ternggak penting sedufan... coba deh tujuannya dibikin wahana ini tuh apa? cuma pengen orang-orang tau, gimana rasanya dinaikin melesat keatas terus tiba-tiba dijatuhin.. gue yakin yang nyiptain wahana ini korban PHP tingkat ekstrim. dia pengen orang-orang diluar sana ngerasain apa yang dia rasain, mungkin si pencipta wahana ini juga berharap kalo yang dulu PHP-in dia naik wahana ini, biar tau rasa. tenang mba atau mas yang bikin wahana ini.. saya udah ngerasain kok. udh biasa..

5. Niagara-gara

Wahana ini sebenernya sebelas dua belas sama wahana hysteria. cuma pencipta wahana ini lebih pinter, dia lebih smooth. tapi maknanya lebih dalam dan nusuk. di Niagara ini, kita diajak naik perahu. lalu pelan-pelan diajak berkeliling masuk ke gua-gue penuh artistik. dimanjain sama dekorasi yang indian gitu, sekilas emang mirip sm istana boneka. tapi setelah keluar dari gua terakhir kita akan dihadapkan ke tanjakan maut, masih dengan slow motion kita dibuat deg-degan naik ke puncak tanjakan itu, pas di puncak nggak ada 1 menit tau-tau kita udah BYUR! dijatuhin gitu aja. bayangin deh, buat menuju kepuncaknya kita harus melalui proses yang cukup lama tapi pas sampe dipuncak kita nggak dibiarin buat stay barang 5 menit.. tau-tau kita dijatuhin gitu aja dan udahan, basah pula. nyesh ya...

6. Ontang Anting

Ini nih satu-satunya wahana yang biasa aja tapi efek fisiknya dapet banget. wahana ini tuh kayak ayunan kursi yang diputer-puterin di udara, nggak cepet sih nggak terlalu ekstrim tapi pusingnya itu loh. wahana ini ngajarin kita kalo ternyata diputer-puter di udara itu nggak enak. emang sih pertamanya enak, berasa lagi terbang tapi ternyata kelamaan diterbangin itu nggak enak. terus parahnya lagi, abis diputer-puterin kita dibalikin ke tempat awal kita naik. posisinya bener-bener sama banget. iya, ibaratnya orang lagi PDKT nih muter-muter aja gitu, jadian nggak tapi udahan pdktnya juga nggak. dari yang lagi seneng-senengnya masa pdkt sampe udah muak karna nggak ditembak. eh tau-tau ditinggalin gitu aja berasa nggk ada apa-apa, kayak nggak pernah ada yang terjadi gitu. bikin pusing....


7. Kora-kora

Ini wahana terasik menurut gue, yang bikin hati ser-seran.. kita duduk di suatu perahu gede banget. terus kita diayun-ayunin gitu. perahunya naik turun. parah bikin serserannya.. jadi kita tuh dibikin kayak lagi pedekate sama orang yang kerjaannya tuh bikin hati naik turun, ser-seran. kadang dia berlaku baik dan bikin kita naik. tapi kadang cuek dan bikin kita down. bener-bener bikin ser-seran..

then guys, gue baru nemu beberapa makna terselubung segitu aja. wahana di dufan banyak. hampir semua gue temuin filosofinya pas disana. tapi karna waktu, sekarang gue udah lupa gimana rasanya. jadi maaf banget nih, yang teringat jelas rasanya cuma 7 wahana ini doang.. seenggaknya sekarang kita sama-sama tau di Ancol ada dunia yang menyuruh kita berfantasi. ada dunia yang membuat kita merasakan hal-hal yang belum pernah kita rasakan, atau malah mengingatkan kita akan rasa yang telah terlupakan..

Jumat, 17 Januari 2014

Dieng Day 2



DAY 2


Besoknya jam 4an kita bangun. Meeen..udaranya dingin banget! Kita nggak ada yang berani mandi. Jangankan mandi, cuci muka aja ogah-ogahan.... dinginnya nusuk. Kayak didalam kulkas. Abis solat subuh kita berangkat ke bukit sikunir. pas kita keluar dari homestay woaaah.. dingin banget. Jauh lebih dingin. Ini bukan berasa di kulkas lagi, tapi berasa di freezer. Langit masih gelap. Kita liat keatas dan....subhanallah. bintang-bintang bertaburan di atas sana. Cantik banget. Bener-bener cantik. langitnya cerah jadi bintangnya muncul dimana-mana. Langit gelap bertabur bintang.. Duh! sayang kita ber5 nggak ada pasangan..........

Selama perjalanan ke sikunir, kita sebenernya udah was-was. Karna langit udah mulai terang. Kita takut ketinggalan sunrise. Pas udah nyampe di kaki bukit sikunir kita langsung lari-larian naik. Belum ada setengah perjalanan kita udah ngos-ngosan karna kecapekan. Kita nggak ada yang tau kalo ternyata kita harus naik bukit yang jalannya tuh bener-bener kayak naik gunung. Bermodalkan semangat dan keinginan ngeliat sunrise kita usaha jalan keatas. Niti tangga-tangga dari tanah yang disangga kayu satu persatu. Wuri, cewek cantik berambut panjang jelmaan sadako dari jatiwaringin udah nyaris give up. Mukanya udah pucet pasi. Udah bilang nggak kuat-nggak kuat. But life must goes on. Tujuan utama kita adalah mengejar sunrise. Dan apapun yang terjadi kita harus liat sunrise.

Alhamdulillah, kita nyampe ke tempat lapang buat liat sunrisenya. Kata bapaknya, ini belum puncaknya. Puncaknya masih 15 menit lagi dari sini. Tapi yaudahlah, karna kita udah kecapekan kita disini aja. tempatnya nggak kalah bagus dari puncaknya. Untungnya matahari belum terbit pas kita nyampe. Dan pas gue sadar, gue liat sekeliling gue dan......subhanallah... Didepan gue ada entah gunung apa yang diselimutin awan.. mungkin emang belum negri diatas awan tapi serasa nginjek awan. Gue bisa ngeliat awan yang sebegitu dekatnya dimata gue. subhanallah.. segala capek tau-tau udah ilang gitu aja. ditambah warna langit yang udah berubah kemerah-merahan pertanda matahari mulai muncul. Gilaaaaa, pemandangannya emang amazing banget. My first sunrise. Our first sunrise. Matahari itu tau-tau muncul setitik kecil lalu membesar dan membesar. Subhanallah... matahari yang biasanya gue liat pas udah ada diatas kepala gue, sekarang gue liat dia didepan mata gue! meeen......ini bener-bener trip terwah gue. segala capek lelah letih lesu semuanya ilaaang..kebayar sama pemandangan diatas bukit. Abis puas cekrak-cekrik mengabadikan momen kitapun duduk-duduk di kursi kayu yang ada disana. Disana ada yang jual kentang goreng. Jadi fresh from the gorengannya gitu. Dingin-dingin makan kentang anget-anget diatas awan tuh rasanya..................cobain ajalah ya :p

Sehabis menikmati golden sunrise di sikunir kita balik ke penginapan buat beres-beres karna harus dideportasi ke purwokerto lagi L tapi sebelum pulang kita sempetin mampir dulu ke teaternya dieng. Jadi kita nonton film tentang dieng gitu, gimana bisa ada dieng dan segala tetekbengeknya. Sehabis dari teater kita diajak sama bapaknya ke batu pandang. Batu pandang? Kepo dong ya itu tempat apa.. soalnya di internet nggak ada tuh yang nyebut-nyebut batu pandang sebagai objek wisata. Ternyata batu pandang itu adanya di deket theater dieng. Kita emang harus nempuh jalan setapak buat nyampe ke batu pandang itu. nggak nanjak kayak yang ke sikunir sih tapi lumayan bikin ngos-ngosan juga lah ya maklum kami kan wanita hehe pas udah nyampe di batu pandang sambil ngusapin bulir-bulir keringat di dahi kita, kita sempet bengong dan terkagum-kagum sama pemandangan yang kita liat. Subhanallah, kita bisa ngeliat telaga warna dan telaga pengilon dari atas sini. Jadi batu pandang itu ternyata ada batu besar yang letaknya agak diatas dan diujung bukit gitu, dan dari situ bisa ngeliat telaga warna sama telaga pengilon makanya disebut batu pandang. Dari atas situ kita bisa ngeliat biru-biru kehijauannya telaga warna. Sayangnya karna kemarin ujan, telaga pengilon yang harusnya bening jadi kecoklatan karna air hujan. Tapi tetep aja...pemandangan dari batu pandang bener-bener pas banget buat perpisahan kita. Setelah asik mengabadikan another amazing moment kita langsung cus pergi meninggalkan dieng.. huhu dadaa dieng.. dada...

Kita diturunin sama bapak ‘angkat-angkatan’ kami di depan indomaret dieng buat nunggu bis yang ke arah wonosobo. Jadi ceritanya kita nungguin mas-mas kenek yang di hari pertama kemarin kita temuin. Pas kita lagi nungguin bis, kita bertemu cowo-cowo lucu yang kayaknya satu almamater sama kita. Dasarnya ber5 jomblo semua....jadi mata tuh langsung ijo gitu ngeliat cowo-cowo lucu. Berhubung setiap bis yang dateng kita diemin terus, cowo-cowo lucu itu mungkin penasaran ya terus ada satu yang nyamperin kita nanyain kenapa nggak naik-naik gitu. Duh...bikin kita ber5 agak-agak malu tapi seneng gitu sih... terus pas mereka mau pulang, mereka sempet memundurkan mobilnya ke kami dan sempet pamit dadah-dadah dulu gitu. Lalu akhirnya mereka pergi. Iya mereka emang sama aja kayak cowo-cowo yang lain...dateng mendadak terus pergi gitu aja *salah fokus*

Begitulah perjalanan kami, 5 mahasiswi lucu yang mencoba backpackeran. Alhamdulillah perjalanan kami ke dieng berjalan lancar. Alhamdulillah kami bisa melihat ciptaan-ciptaan mahakarya Tuhan di Dieng. Terima kasih untuk Allah yang memudahkan kami dalam perjalanan ini. Terima kasih untuk cuaca yang telah mensponsori kegiatan kami ini. Terima kasih untuk bapak dan ibu ‘angkat’ karna telah menolong kami dalam perjalanan ini. Terima kasih untuk cowo-cowo lucu karna telah memaniskan perjalanan kami ini. Terima kasih untuk Indah, Afni, Nida, dan Wuri... tanpa kalian perjalanan ini nggak mungkin ada.. terima kasih.

ini penampakan foto-fotonya..

detik-detik menjelang si bulat muncul
perlahan tapi pasti sinar matahari mulai menerangi langit

dimulai dari titik kecil yang akan menghiasi langit 
dan matahari pun menampakkan sinarnya

view from batu pandang. yang hijau itu telaga warna, yang kecoklatan itu telaga pengilon. air di telaga pengilon jadi coklat soalnya kmrn hujan

Dieng Day 1



Hai! Gue akan berbagi cerita dan tips perjalanan gue ke Dieng. Sebenernya ini perjalanan nekat gue dan temen-temen gue. bermodal kata-kata “Dieng yuk” dan.....here we goes....

gue berbagi kisah dulu aja kali ya. Gue adalah seorang mahasiswa lucu yang terdampar di purwokerto. Iya, purwokerto. Nggak pernah denger ya? puerto rico pernah denger? Ya sebelas dua belas. Oke, skip. Gue dan temen2 seprodi gue berniat refreshing abis mid-test. Dan...tau-tau tercetus kata “dieng yuk”. Dan kesanalah kita, 5 wanita lucu nan menggemashkan bermodal nekat dan uang 300rb.

Pertama-tama kumpul di kosan salah satu dari kita. Di kosan nida, hijabers cantik yang punya lesung pipi sedalem palung laut tapi masih single. Janjiannya sih jam 5 pagi di kosan Nida. Tapi janji hanyalah janji....kita akhirnya kumpul jam...setengah tujuh pagi. Hehehehehe. Dari kosan nida kita naik angkot menuju terminal purwokerto. Excited! Itu yang kita rasain. Di dalem angkot kita harap-harap cemas mikirin perjalanan kita kali ini. tapi kita pantang menyerah! ngejar cinta doi yang gadapet-dapet aja nggak pernah nyerah masa mau ke dieng aja nyerah....

Di terminal Purwokerto kita naik bis purwokerto-wonosobo. Menurut panduan dari temen gue yang cinta banget travelling itu, nanti turun di terminal wonosobo dan cari mikro bis ke dieng. Sayangnya .....bis yang kita naikin ternyata nggak ke terminal wonosobo. Tapi abang-abang kernetnya nurunin kita di selomerto. Jahat. Fix. Dari selomerto kita disuruh naik angkutan umum warna kuning. oke, sotoy aja dulu. kita akhirnya naik angkot kuning cemerlang itu. sambil masang muka sotoy tapi bingung. Ada bapak-bapak yang nanyain kita mau kemana. Pas kita jawab mau ke Dieng, alhamdulillah bapak-bapak itu ngasih tauin jalan ke Dieng. Subhanallah :’’’) akhirnya kita diturunin di pertigaan gitu. Jadi di pertigaan ini dilewatin sama mikro bis yang arah dieng. Sayangnya...gue nggak tau nama pertigaannya apa. Nggak lama kita turun dari angkot tadi, datanglah mikro bis itu dan....naiklah kami. Diengpun terasa dekat. Tapi kenyataannya Wonosobo – Dieng masih sejam lagi.

Sebenernya, di mikro bis ini kita masih bingung. Mau turun dimana. Soalnya dari kita ber5 nggak ada yang tau soal dieng. Ada satu Afni, hijabers cantik dari banjar yang masih setia nunggu di Ta’arufin. Tapi afni lupa...soalnya udah lama. Udah gitu dia naik mobil sama bapaknya, yang mana udah pasti banget dia bakal tidur selama perjalanan. Akhirnya daripada kita jadi bacpacker ilang, kita suruh afni yang jawa banget buat nanya ke abang-abang kernetnya. Untungnya abang-abang kernet baik hati itu ngasih kita pertunjuk. Nanti kita diturunin di pertigaan dieng. Nah dari pertigaan itu tinggal jalan aja ke komplek candi arjuna. Oke sip. Kita paham. Tapi masalahnya, kita pengennya sunrise di bukit sikunir. Pas kita tanya lagi ternyata bukit sikunir itu adanya di desa sembungan. Sedangkan, dari komplek candi arjuna ke sembungan................................jauh. tapi abang kernet tadi dengan semangatnya nyemangatin kita kalo semua bisa ditempuh jalan kaki. Sekalian liat-liat pemandangan dan mampir ke kawah dan telaga yang menyebar seantero Dieng, katanya. Pas kita udah mau turun.. Indah, Sutet cantik dari sunter yang masih mentok di penyiar radio dengan pedenya minta nomer hape abang kernetnya. Alesannya sih biar besok pas pulang kita naik bis abang-abangnya lagi. Tapi sih itu kayaknya modus. Indah emang belom lama jomblo...mungkin dia gabetah. Pokoknya indah selangkah lebih maju deh dari kita. Masih perjalanan menuju dieng aja dia udah dapet gebetan...Sugoi.

Akhirnya kita sampe di Dieng! Woohoooo! Udara emang udah mulai mendingin. Beda banget sama hawa di purwokerto yang kayak jelmaan neraka. Kita diturunin di Indomaret dieng. Dari indomaret kita jalan ke komplek candi arjuna. Nggak jauh-jauh banget. Tapi nggak bisa dibilang deket juga. Nyampe di depan loket kita beli tiket masuk buat 5 orang. Nggak lupa, kita minta peta kawasan dieng. Dengan tampang bahagia nan excited kita pun mulai menyusuri jalan sesuai peta. Tujuan utama kita adalah mengejar sunrise di bukit sikunir. kalo menurut peta, bukit sikunir adanya diujung peta. Akhirnya kita memutuskan untuk menikmati komplek candi arjuna dulu.

Komplek candi arjuna adalah sebuah kawasan reruntuhan candi. Sayangnya, banyak candi yang sudah runtuh. Tadinya kita fikir, komplek candi arjuna Cuma reruntuhan gajelas. Tapi setelah kita jalan lagi masuk. Ternyata masih ada beberapa candi yang utuh. Cantik. candinya meang nggak banyak dan nggak besar tapi nggak tau kenapa penataannya bikin mata jadi seger. Abis dari candi arjuna kita jalan ke candi Gatot kaca. Agak jauh sih, tapi hebatnya jalanan dari satu kawasan ke kawasan lain itu lewat jalan setapak yang dikelilingi pohon-pohon dan bunga-bunga cantik. jadi berasa di korea-korea gitu kalo kata Indah. Yah namanya juga mahasiswa, kemampuan paling hebat ya ngayal...

Abis puas keliling, ternyata kita baru menyadari kalo.....perut kita berdendang-dendang minta diisi. Berhubung kita niatnya kesini liburan irit, jadi kita semua udah bawa makanan. Yaitu.....pop mie. Kita nyari warung buat duduk dan beli air panas. Pas kita lagi asik makan sambil ngobrol-ngobrol ibu pemilik warung nanyain kita mau kemana dan nginep dimana. Ya, kita bilang kalo kita mau ke desa simbungan. Mau ngejar sunrise. Dan tau-tau ibunya nawarin, rumahnya buat ditinggalin. Setelah tawar-menawar dan negosiasi yang cukup sengit. Hehe lebay deng. Kita dapet harga 300rb udah sama dianterin ke bukit sikunirnya. Wiih berhubung kita bego dan awam ya kita iya-iya aja. menurut kita, itu udah murah banget deh. Soalnya menurut survei gue di internet, buat naik ke sikunir aja bisa 200ribuan sendiri dan penginapan per kamar bisa 200an sendiri. akhirnya kita fix nginep di tempat ibu itu. abis ngobrol-ngobrol lagi si ibu nanya lagi kita mau kemana, kita bilang kita mau ke telaga warna sama kawah sikidang. Eh si ibunya nawarin lagi, mau dianterin suaminya apa nggak. Kita udah seneng banget tuh pas ditanyain berapa harganya, sambil masang muka melas kami. ibunya Cuma matokin harga 30rb yang katanya buat bensin. YEAAAYYYYY!!!!

Selesai nungguin bapaknya yang abis solat jumat kita pun dianterin ke kawah sikidang. Kawah sikidang ini merupakan kawah yang masih aktif. Bau belerangnya tuh menusuk banget. Kalo kata indah ini baunya kayak bau kentutnya nurul, wanita yang kita tinggalkan sendiri di purwokerto. Di kawah sikidang ini hawanya jadi panas. Katanya sih air yang dikawah ini kena panasnya magma dari perut bumi. Duh nggakngerti bukan anak geografi. Tapi pemandangannya coyyy, keren banget! Berasa lagi di pegunungan-pegunungan karst gitu hehehe

Setelah berbau-bauan di kawah sikidang kita dianter ke Telaga warna. Pertamanya sih nggak terlalu excited. Tapi......pas udah masuk dan ketemu telaganya... subhanallah... subhanallah... ciptaan Allah emang indah. Didepan mata kita ada sebuah telaga cantik yang warnanya bergradasi. Ada biru muda, tosca, biru tua... subhanallah.. ini indah banget. Kita ber5 belum pernah liat telaga seindah ini. gradasi warnanya bener-bener indah banget. Bahkan kita sampe terbengong-bengong karna warnanya bisa seindah itu. setelah puas manjain mata di telaga warna kita niatnya mau ke telaga pengilon. Telaga pengilon itu diambil dari kata ngilon yang artinya kaca. jadi telaga pengilon tuh airnya bening banget bisa buat ngaca. Makanya di namain telaga pengilon. Sayangnya, baru mau jalan ke telaga pengilon tau-tau ujan turun. Aaaaakk kita pun langsung balik ke telaga warna tadi dan buru-buru nyari suami ibu penginapan buat balik ke homestay kita aja.

Hujan turun cukup deras sore itu. kita ber5 udah was-was. Takut hujannya awet sampe malem dan besok kita nggak kebagian sunrise. soalnya tadi si bapak udah cerita kalau di sikunir lagi susah dapet sunrise karna mendung. Kita udah berdoa-doa biar dapet sunrise di sikunir. nyampe di homestay kita sempet terpukau sama homestaynya. Feels like...kosan. belom feels like home sih, tapi berhubung kosan itu rumah kedua jadi ya...no matter lah. Homestay yang kita dapet tuh bener-bener nyaman banget, daritadi kita nggak berhenti ngucapin alhamdulillah karna dimudahin segalanya. Kita pun disuruh istirahat sama ibu penginapannya soalnya besok harus berangkat pagi-pagi buta buat ngejar sunrise di sikunir. yeay! Istirahat! 

foto-foto dibawah ini diambil untuk hiburan semata.

pemandangan dari bis selama wonosobo-dieng
komplek candi arjuna


kawah sikidang

si cantik telaga warna
siap-siap mau bobo